1.
sebotol
jus jeruk kecut yang ku beli di warung warung emperan
harga
tak terlalu mahal maka, aku membelinya
bibir
menahan kecut melumat sendiri
rasa kecut menyentuh
permukaan lidah
sejak
tadi kutahan kecemasanku sendiri
2.
brengsek! seperti katamu
waktu itu sayang
selembar daun jatuh burung
burung tak lagi hinggap di ranting itu
yang meninggalkan selembar
daun dan kecemasaan
jendela kamar selalu
diketuk-ketuk oleh ranting yang katanya kesepian
dan ingin sekali berbicara
kepadaku:
Terluka. Patah hati.
3.
setelah kugigit cemas
melumat kecut
hujan turun begitu lebat
yang sedang ingin jatuh jatuhnya
maukah kamu sepayung
bersamaku? menerobos hujan hujan yang kasar
4.
di
lemari berdebu:
sepasang
foto diriku tersenyum
kuning
bukan sebagai matahari,
merah
bukan sebagai api
hijau
bukan sebagai daun
biru
bukan sebagai laut
5.
ranjang
besi ini:
pernah
aku gunakan membelah puisi bukan sebagai penari
hanya
saja sebagai kesedihan
kepalaku
berbicara sendiri kepada kesedihannya
sudah
mulai sibuk
6.
jatuh cinta kepada cinta
sendirinya
seorang lelaki diam berteduh
kepada hujan
yang berebut jatuh di atas
kepalanya
bila
cinta tak menyatukan kita
cukup
aku dan kamu
7.
untukmu
jadilah
kuning bukan sebagai matahari
jadilah isi botol jus jeruk
yang sedang aku habiskan
agar aku selalu
mencemaskanmu
ah!
8.
Jatuhlah aku kedalam potret
di Twittermu
yang selalu mekar jeruk
kutinggalkan sebotol jus
jeruk di depan toko
tempat kau bekerja lelah
dan apabila kau melihatnya
aku juga kecut
seperti keringat yang kau
jatuhkan
9.
aku pulang dan kau pulang
sedikit larut
malam masih menggantungkan
jeruk di langit
kelak
aku mencintaimu dengan pelan-pelan
sebagai
kecupan bibir yang mendarat tipis
aku pulang pukul delapan malam
kau pulang pukul sebelas malam
selamat malam
puitis banget mas
ReplyDeletenama nama surga
makasih (:
Delete