
Sebelum pagi datang, aku masih ingat apa yang kau bicarakan kepadaku, Tentang sebuah musim. Kepulanganmu adalah hal yang begitu Mitos.
Hidup itu seperti sebuah Peluk, memelukmu adalah
cara lain agar aku tak lagi rindu kepadamu. Sampai kali ini perasaanku tak bisa
menemukan jalan pulang. Seharusnya tak perlu menunggu lebaran untuk berpulang
ke kampung halaman, ini sebuah perasaan. Yang sedang mencari jalan untuk
berpulang.
Secangkir kopi telah datang dengan asap yang masih
mengumpal ke langit-langit, aku memesan secangkir kopi cappuccino, menurutku kopi cappuccino
itu seksi. Entah kenapa aku menyukainya. Sepertinya aku telah jatuh cinta sama
sesuatu yang kau sukai, walau kau telah pergi entah kemana. di sudut kafe aku
melihatnya, melihat sepasang mata yang bersembunyi dibalik rambutnya. Dengan
sebaris giginya yang rapih, tak perlu begitu lama aku menyukainya. Aku Jatuh
cinta ?, sudah sekian lama perasaanku tak seperti ini. Seluruh kupu-kupu di
dalam jantungku mulai berterbangan hingga menuju pikirku.
Aku dan seseorang di dalam kepalaku mulai
membicarakannya.
Tiba-tiba tubuhku mematung hanya sepasang mataku
yang bekerja memperhatikannya. Anak angin memainkan seluruh juta’an rambutnya
yang hitam menyala. Terlihatlah sepasang matanya. Seseorang dalam kepalaku
memerintahkanku untuk mendekatinya, dengan langkah yang begitu pelan aku
menghampirinya. Seluruh kupu yang tadi terbang hingga menuju pikirku mencoba
keluar dari mulutku.
“ Hey. “, setelah itu juta’an kupu-kupu keluar dari
mulutku berterbangan kesana-kemari.
Wanita itu melihatku dengan cukup lama, tanpa aku
duga wanita itu membalasnya dan satu lagi yang membuatku jatuh cinta. lesung di
pipinya.
Saat itu juga aku mulai menemukan jalan untuk
berpulang. Di sosok Desmiati aku memulangkan seluruh perasaanku.
Nice Article..... :)
ReplyDeleteTerima Kasih :)
ReplyDelete