Monday, 25 May 2015

Mencintai Bibirmu



Malam ini dingin sekali
ia menggigil, melipat tangannya.
Berharap Tuhan menghangatkan
jiwanya.

Aku tidak lagi menulis kata-kata, di Telefon genggam.
Lebih suka menulis, di kaos kesayanganmu,
sesuatu yang sering kau kenakan.


Aku duduk. Diam-diam mencintaimu,
matamu jendela yang sering aku tatap
setiap senin, lusa ataupun kamis.

Rasanya ingin sekali merajah tubuhmu
menulis kata-kata, dengan pisau dapur
darah segar mengalir di dadamu.

Aku mau tidur di antara dada,
tempat ternyaman untuk sepasang mataku;
bertahan dan tidak ke mana-mana.


Saya baca bibirmu sebagai bulan Mei
bibir yang tak pernah kering, dosakah aku?
mencintai bibirmu;
sesuatu yang ingin kucium dengan hati-hati.

No comments

Post a Comment

© Okdiyan Artha Kusuma | @nebulasenja
Maira Gall
| Published By Kaizen Template | GWFL | KThemes