sehabis hujan reda,
payung-payung mulai kuncup, tak selagi
disentuh hujan,
mekar payung, sebagai mekar yang
mengalahkan, mawar,
seseorang yang sedang membicarakan cinta,
deras menutupnya,
tak adalagi kuping, selain kuping
sepasang kekasih itu,
Perihal hujan; obrolan hujan, yang pernah
kita bicarakan,
melalui sebuah pesan pendek, sesuatu yang
tak akan pernah kering,
di kepalaku.
di sebuah kota dalam dadaku,
kupu-kupu masihlah yang terindah,
berterbangan, menghiburmu yang
bersembunyi,
di jarimu; cinta melekat begitu pekat,
aku membicarakannya, sedangkan kau tak
lagi membicarakanku,
hujan reda,
pepohonan di samping rumah,
menggugurkan dedaunan kering,
tanah yang basah sebagai saksi.
hujan reda,
seseorang di kepalaku, berteriak-teriak,
mencarimu yang hilang dari isi kepalaku.
No comments
Post a Comment