Monday, 8 September 2014

Membicarakan Hujan



sehabis hujan reda,
payung-payung mulai kuncup, tak selagi disentuh hujan,
mekar payung, sebagai mekar yang mengalahkan, mawar,

seseorang yang sedang membicarakan cinta,
deras menutupnya,
tak adalagi kuping, selain kuping sepasang kekasih itu,

Perihal hujan; obrolan hujan, yang pernah kita bicarakan,
melalui sebuah pesan pendek, sesuatu yang tak akan pernah kering,
di kepalaku.

di sebuah kota dalam dadaku,
kupu-kupu masihlah yang terindah,
berterbangan, menghiburmu yang bersembunyi,


di jarimu; cinta melekat begitu pekat,
aku membicarakannya, sedangkan kau tak lagi membicarakanku,
hujan reda,

pepohonan di samping rumah,
menggugurkan dedaunan kering,
tanah yang basah sebagai saksi.


hujan reda,
seseorang di kepalaku, berteriak-teriak,
mencarimu yang hilang dari isi kepalaku.

No comments

Post a Comment

© Okdiyan Artha Kusuma | @nebulasenja
Maira Gall
| Published By Kaizen Template | GWFL | KThemes