Sunday, 10 August 2014

Sebelum kau benar-benar pergi, berpamitlah dan bersandar pada salah satu pundaku.



Sepanjang jalan raya yang kering, aku mencari bekas-bekas tentang kepergianmu, ilalang-ilalang yang menguning tak begitu berarti lagi. Aspal yang mulai berlubang aku mencarimu. Diriku selalu mengingat ke arah mana kau pergi berjalan untuk meninggalkanku. Aku bodoh, mungkin lebih tepatnya aku tak ingin kehilanganmu. Kehilangan selalu saja meninggalkan rahasia, seperti kamu yang menghilang entah kemana. Daun-daun sesekali tertiup angin. Aku mencarimu, aku sudah terlalu nyaman kepadamu. Cinta yang tumbuh pada masing-masing hati kita adalah rasa yang baik.


Kembalilah, aku tak ingin kehilanganmu. Aku lelaki yang benar-benar mencintaimu. Walau cintaku tak sekasih ibu. Setidaknya "jika kau ingin benar-benar pergi, berpamitlah dan bersandar sebentar pada salah satu pundaku."


Kamu akan menjadi alasan terbaik untukku pulang. Dan selalu saja.


 sumber foto:

http://velocityofchange.blogspot.com/
http://weheartit.com/entry/group/42348859
http://leloveimage.blogspot.com/2012/07/your-favorite-hello-and-hardest-goodbye.html

1 comment

  1. bener seperti yg aku alami.... jangan'lah kau tinggalkan q tanpa pamit.

    ReplyDelete

© Okdiyan Artha Kusuma | @nebulasenja
Maira Gall
| Published By Kaizen Template | GWFL | KThemes