Tuesday, 22 April 2014

Seseorang Mati Ditiadakan Waktu



Tunggu sebentar,

wanita itu berjalan dengan langkah-langkah kecil
begitu wangi aku menciumnya, rambut yang memanjang sebahu
sesekali angin memberantakan jutaan anak rambutnya yang hitam

angin yang dibuat kipas angin begitu dingin
seperti raut yang memutih pucat
memudar seperti awan

garis yang menggaris pada kelopak matamu
begitu nyata, memanjang dan melengkung sampai ujung matamu
garisnya seperti cakrwala yang membentang seluruh negeri

bulatan kecil yang menghitam jatuh di antara putih aku menyukainya
mata-matamu selalu riuh seperti pesta ulang tahun
terkecuali di ujung matamu, sepi

aku melihatnya ada bara api yang menyala merah
cemburu seperti api, ujung matamu begitu sinis
merangkap seluruh dendam

sekali lagi aku melihatnya ada bara api yang menyala merah
cemburu seperti api, ujung matamu begitu sinis
merangkap seluruh dendam


lelakimu mati ditiadakan waktu



No comments

Post a Comment

© Okdiyan Artha Kusuma | @nebulasenja
Maira Gall
| Published By Kaizen Template | GWFL | KThemes