Sungai yang mengalir
deras daun-daun kering kecokelatan hanyut terbawa air. Kaki kecil maria bermain
air sambil menciptakan percikan air sampai membasahi sekujur kakinya. Maria
dihujani daun yang berguguran sesekali mengenai kepalanya, rambutnya yang hitam
memanjang dengan kepang kudanya. Maria masih asik dengan air yang mengalir
tepat di kakinya. Tak terasa senja mulai jatuh ditepian sungai, oranye-nya
menciptakan sebuah bias. Maria tersenyum senang.
Lalu maria pulang
dengan kaki telanjang. Langkah kecilnya membekas basah pada tiap tanah yang
kering. raut wajah maria diterpa cahaya sore. kalung salib yang ia selalu
kenakan sedari kecil, hadiah dari ibunya. Maria selalu mengenakan di leher yang
jenjang. Berpapasan disebuah persimpangan maria sedikit cemas, maria lupa
dengan jalan pulangnya. Burung-burung mulai pulang dari petualangannya, senja
mau habis. Maria mulai cemas. Tubuh maria mulai berputar-putar ditempat mencari
arah jalan pulang.
Adam segera pulang
karena adzan Maghrib mulai berkumandang. adam mulai meninggalkan hilir sungai
dan kembali pulang. ditengah perjalanan-nya adam melihat seorang wanita dengan
wajah yang begitu panik, adam mendekatinya secara perlahan. Tangan adam menepuk
pundak wanita itu. sedang apa kamu disini, tanya adam. Wanita itu dengan
ketakutannya, wanita itu memeluk adam. Adam segera menolaknya dengan sopan.
‘maaf, kita bukan Muhrim’. Wanita itu meminta maaf . sedang apa kamu disini
sekarang sudah malam. sebelumnya perkenalkan aku Adam, wanita itu juga
memperkenalkan namanya saya Maria.
Adam mengantar maria
pulang sampai depan rumahnya. Terima kasih adam. Adam hanya tersenyum mendengar
ucapan terima kasih yang maria ucapkan. Senja mulai jatuh tepat pada punggung
adam yang mulai menghilang. Maria mulai berlari menuju kedalam rumah. “Maria
kenapa kamu baru pulang?”, tanya laura. Maria hanya tersenyum bebas, aku
tersesat dan hampir tidak bisa pulang. maria sedikit berbohong apa yang sudah
terjadi dan pertemuanya dengan sesosok lelaki tampan, bernama adam.
Adam dengan cepat menggambil
air wudhu. Selesainya sholat maghrib adam selalu mengingat wajah maria. Adam
mulai mendoakan maria disetiap selesai sholat.
Bulan menjatuhkan
sinarnya tepat didaun jendela, maria menatap luar dengan tatapan penuh harap.
Kemudian maria menyalakan lampu tidur dan maria mendoakan adam sebelum
tidurnya.
Pada suatu hari yang
basah, seselesainya hujan. maria kembali menuju sebuah sungai, sebagai tempat
favoritnya. Mata-mata maria melihat sesosok lelaki tampan yang sedang bermain
air dengan kaki telanjang. Maria menghampirinya. Adam. Adam tersenyum dan maria
duduk disebelahnya.
Apa kabar?
Adam dan maria
meriuhkan seluruh sungai di bawah cahaya sore yang menyala oranye. Sore dan
adzan maghrib sebagai perpisahan sementara.
“aku tau sesuatu yang
kekal bukanlah yang abadi.”
No comments
Post a Comment