pada sepasang mata-matamu
seperti fajar yang menggantung di tiap esok
adalah kepak pada angsa menyusuri sungai
hening dan beberapa percik
sayup-sayup pada sebuah sungai
mata-matamu seperti senja walau hanya sekejap
langit-langit yang menggantung berpura-pura
seolah-seolah bahagia dan bercahaya
jingga dan lembanyungnya merangkum seluruh kehilangan
langit di bulan april, hujan membasahinya
sehabis itu senja yang begitu langsat
seperti mata-matamu silau menyilaukan
kepak pada angsa sekembalinya senja
di tengah perjalanan
sesekali aku melihat sebuah punggung
pada sebuah lingakaran yang menyala mega
senja
mata-matamu aku anggap sama seperti puisi
malam aku merangkumnya
mulutku, seperti merapal
sebuah sihir
aku jatuh tepat diantara kata-kata
mata-matamu, ialah dermaga
ketika aku pulang kau bersorak
serasa kehilangan tak pernah terjadi.
mata-matamu
No comments
Post a Comment