Tuesday, 4 November 2014

Pelupa



aku siapa? seingat saya, saya seorang pelupa. Aku lupa namamu ?, waktu itu aku menghafal namamu dalam gelap, sebelum benar-benar terlelap. Baiklah, baiklah aku seorang pelupa. Sebelum benar-benar aku menjadi seorang pelupa, di tutup kelopak mataku. Aku yang lain menghafal namamu dengan hati-hati. Namun aku pelupa. Andai saja aku tak pelupa, senyum di bibirku aku kembangkan untukmu. Kenyataannya aku seorang pelupa. Adahal yang aku ingat darimu, rambutmu yang pirang dan bunga-bunga di tubuhmu. Lalu wangi pada seluruh tubuhmu. Tetapi aku lupa siapa namamu. Lesung di pipimu yang tercetak jelas di wajahmu. Aku tak lagi pelupa, bahwa itu kau. Wanita dengan lesung pipinya. tak mampu mengingatmu dengan sempurna. Andaikan saja bukan pelupa, pasti menasihatkanmu. kau cantik waktu kemarin. Dengan pakaian hitammu. Rambut yang menutupi keningmu, barangkali kau tak pernah di kecup kupu-kupu. Tetapi garagara kamu aku menjadi pelupa?. Lebih baik kita tak berkenalan dengan nama. Bagaimana?. Walau aku seorang pelupa, aku menyukaimu.  Tuhan selalu baik, walau sering melupakan namanya dariku. Aku hafal wangi di tubuhmu. Cukup aku menjadi pelupa.

No comments

Post a Comment

© Okdiyan Artha Kusuma | @nebulasenja
Maira Gall
| Published By Kaizen Template | GWFL | KThemes