Duduk paling belakang,
terguncang kecil
kudengar mesin tua, makin,
aku rindu
mobil bapak.
Jendela yang terbuka
yang terlukai koin kondektur
angin menerbangkan tiba-tiba
lengan yang bersandar.
Biarkan mobil
di samping melaju cepat
akan jalan pulang.
Biarkan waktu melambat
asalakan mencintaimu
selalu tepat.
Cahaya senja
menyelonong masuk,
disela-sela lengan
yang sepi.
Sampai pada sebuah waktu
orang-orang mendaratkan
kakinya
dan kembali bersedih.
2015
No comments
Post a Comment