Terluka, Patah hati, atau berpura-pura tak terluka. Tuhan begitu lucu,
sedang jatuh cinta-cintanya semua memisahkan.
Hujan
yang begitu deras membuat Damar menunggu di Lobby hotel, dengan tas kecil yang
menggantung di pundak kirinya. Kaos bertuliskan Yogyakarta yang Damar kenakan.
Kacamata yang sering ia kenakan disetiap waktu, ia lepas. Hujan masih terlihat
deras, semua kaca mengembun sehingga Damar menulis sebuah kata “Good Bye and
Good Day”
pada kaca Lobby hotel. “kecewa”. Damar mencari seseorang yang melontarkan ucapan itu. Perkenalkan aku Rani, Damar hanya terdiam. Kamu kecewa dengan hujan ini kah?. Engga, kata Damar.
pada kaca Lobby hotel. “kecewa”. Damar mencari seseorang yang melontarkan ucapan itu. Perkenalkan aku Rani, Damar hanya terdiam. Kamu kecewa dengan hujan ini kah?. Engga, kata Damar.
Aku
Damar.
Kamu
mau pergi kemana Damar, kalo aku mau pergi ke pantai Indrayanti. Kalo aku hanya
ingin jalan di sekitaran kota Jogja saja Ran. Apa kamu tetep mau pergi ke
pantai cuaca hujan kaya gini. Ran. Kerutan pada dahi Rani mulai terlihat.
Kecewa dengan hujan ini?. Engga, kata Rani. Rani menggambil sebuah camera dari
dalam tas, Rani mengarahkan kamera ke wajah Damar. Lihat kamu begitu lucu. Rani
melihatkan hasil memfotonya ke Damar. Hujan masih membasahi seluruh jogja tanpa
ampun. Ran, coba ikut aku. Mau kemana, Tanya Rani kepada Damar. Langkah kaki
Damar semakin cepat meninggalkan lobby Hotel, Rani berlari kecil mengejar
Damar.
Rani
menarik tangan Damar, mau kemana memang?. Di luar hujan deras. Damar tetap
berjalan cepat. Hujan membasahi seluruh tubuh Damar, Rani hanya melihat Damar
yang basah dari pintu lobby hotel.
Bersambung...
No comments
Post a Comment